“Sesungguhnya Allah merentangkan tangan-Nya pada malam hari memberi kesempatan tobat bagi pelaku kesalahan pada siang hari dan merentangkan tangan-Nya pada siang hari memberi kesempatan tobat bagi pelaku kesalahan pada malam hari, sampai kelak matahari terbit dari Barat (hari kiamat).” (HR. Muslim)
Setiap orang tidak ada yang tahu kapan ajalnya akan tiba. Siapa pun dia, tanpa terkecuali. Entah dia presiden, ulama, orang kaya, orang miskin, artis, pejabat negara, atau rakyat, semua yang hidup pasti akan mati.
“Tiap-tiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya), dan hanya kepada Kami lah kamu akan dikembalikan.” (QS. Al-Anbiya: 35)
Orang yang hari ini terlihat segar bugar, bisa jadi besok dia sudah meninggal. Karenanya, sungguh ironis jika kita mendengar orang berkata, “Saya akan tobat kalau sudah hidup mapan.” “Saya akan shalat kalau sudah bisa beli rumah.” Dan masih banyak lagi alasan lain. Padahal, sesungguhnya yang namanya ajal itu tidaklah menunggu tobatmu wahai sobat. Ketika kematian datang, maka kita tidak akan dapat menundanya walau sedetik pun.
“Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Munafiqun: 11)
Oleh karena itu, segeralah bertobat, memohonampunan Allah. Bertobat dengan sebenar-benarnya tobat (taubatan nashuha) agar kita meraih khusnul khatimah (berakhiran baik). Sebab. dunia itu sementara, akhirat selama-lamanya. Celakalah kita jika selama hidup di dunia ini kita sama sekali