“Maaf, Pak, sepuluh menit lagi masuk waktu shalat Zuhur. Saya izin berhenti di masjid untuk shalat Zuhur berjemaah,” ucap si supir.
“Wah, nggak bisa. Saya sedang buru-buru dan mengejar waktu. Ada urusan bisnis penting. Nanti saja shalat Zuhurnya,” kata si penumpang mobil itu.
Seringkali ketika panggilan adzan berkumandang, kita tetap sibuk dengan pekerjaan, rapat, dagang, atau asyik mengobrol dengan teman. Seolah-olah kita ingin mengatakan, “Maaf Tuhan, kami sedang sibuk! Tunggu 30 menit lagi!”
Waktu 30 menit berlalu, lantas kita bilang lagi, “Maaf sekali Tuhan, nanggung nih! Satu jam lagi, ya!”
Hingga waktu shalat menyisakan 5-10 menit, barulah kita bergegas melaksanakan shalat. Akhirnya, shalat yang dilaksanakan pun terburu-buru dan tidak khusyuk.
Buku persembahan dari WahyuQolbu ini hadir bak sebuah tamparan bagi kita, betapa kita sering melalaikan Tuhan demi sebuah kesibukan duniawi.
“Selama ini kita sering memberi ‘perintah’ kepada Allah, yaitu perintah tunggu. Saat adzan berkumandang, kita bilang ‘Tunggu, Ya Allah, saya lagi kerja, dagang, rapat.’ Dari sini kelihatan, kita memilih ridha Allah atau ridha manusia.”
(Ust. Yusuf Mansur: Pemimpin Pondok Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an)
Spesifikasi
Reviews
There are no reviews yet.