Restiana tidak mengerti, mengapa anaknya tega mengantarkan ia ke tempat ini. Tempat di mana Restiana tidak lagi menemukan kehangatan keluarga. Sunyi, dingin, dan tanpa setitik pun gairah kehidupan; PANTI JOMPO! Tempat di mana para anak menitipkan orangtuanya karena enggan merawatnya. Tempat terbaik di mana para lensia (lanjut usia) tidak lagi dapat mengganggu kesibukan dan kebahagiaan hidup mereka, anak-anak. Di tempat ini Restiana menghitung hari, menanti maut menjemput.
Kini, tidak hanya fisik Restiana yang semakin rapuh akibat serangan stroke, tetapi juga hatinya telah repih menghadapi kenyataan bahwa ia telah “dibuang” oleh anak kandungnya sendiri. Anak yang telah ia besarkan dengan darah dan air mata, tetapi membalasnya dengan perlakuan seperti ini.
Apa salah Restiana? Mengapa di saat ia telah tua dan rapuh, di saat ia semakin butuh perhatian dan kasih sayang dari anak-anaknya, ia malah mendapat perlakuan seperti ini? Novel ini berkisah tentang cinta dan kasih seorang ibu yang tulus kepada anak-anaknya. Meskipun balasan dari anak-anaknya sama sekali bertolak belakang atas apa yang telah ibunya berikan…
***
“Novel ini membuat saya banyak belajar dari tokoh Ibu Restiana tentang ikhlas, sabar, dan rasa syukur. Alangkah eloknya jika novel ini dibaca semua orang.”
Irfan, @Irf_Journey, penulis buku best seller “Terima Kasih Ibu” dan “Terima Kasih Ayah”
“Novel ini, tanpa sadar telah berhasil membuat buliran bening dari pelupuk mata saya jatuh. Baca novel ini, resapi kisahnya, lalu peluklah ibumu. Peluklah dengan erat, karena bisa jadi itu adalah pelukan terakhirmu untuk ibu.”
Khalilurrahman Al Mahfani, S.Pd, M.A., Ustadz, Penulis buku best seller “Wanita Idaman Surga” dan “Buku Pintar Shalat”
“Membaca novel ini membuat perasaan saya jadi campur aduk; sedih, heran, sekaligus bertanya-tanya, apa iya ada anak yang benar-benar tega “membuang” ibunya seperti itu? Kalau faktanya ada, SUNGGUH TERLALUUU…
Ubaidurrahim El Hamdi, Ustadz, Penulis buku “Ya Allah Izinkan Aku Berzina”
Reviews
There are no reviews yet.