Ketika cinta telah menjatuhkan pilihannya maka ia akan begitu tulus mencintai, tanpa syarat. Tidak peduli berbeda suku, agama, ataupun status sosial. Namun, kenyataan sering berbicara lain. Ketulusan cinta hanya akan menjadi kenyataan getir manakala takdir Ilahi berkehendak lain.
David
“Aku sangat bahagia ketika kau bersedia menjadi kekasihku, walau tak boleh sedikitpun aku menyentuhmu. Sayang, keyakinan yang kau miliki tak sama dengan keyakinanku, Maryam. Orangtuaku juga orangtuamu tak setuju jika kita bersatu.”
Maryam
“Aku belum pernah merasakan cinta sehebat dan sedahsyat ini. Kaulah cinta pertamaku, dan aku bahagia bisa mencintaimu. Tapi sayang, kebahagiaan ini begitu singkat. Kebahagiaan ini tidak lebih seperti kupu-kupu yang sangat singkat hidupnya menikmati keindahan bunga-bunga di taman.”
“Berkisah tentang cinta sepasang beda yang manis, dituturkan dengan lembut, dan santun. Ini sebuah kisah remaja yang tidak biasa.” — Amaya, Blogger Buku
“Tanpa menggurui, Novel Bang Hengki Kumayandi ini mengajak kita untuk menelisik kembali, arti kesempurnaan cinta sebenarnya. Tak ada keterpaksaan. Ia adalah kesejatian yang sempurna. Dan, bagi yang suka baca novel, aku sarankan novel ini.” — Pilo Poly, cerpenis
“Bikin saya speechless. Serasa membaca hasil karyanya Kang Abik (Habiburrahman El Shirazy). Sungguh Islami dan mengharu biru, so swiitt, dramatis, juga inspiratif… Wahh, pokoknya komplit.”— Mel Ara, Novelis Cerita Cinta Dunia Maya
“Menurut saya kisah ini sangat mengharukan, sebuah hidayah. Novel yang keren.”— Jang Shan, penulis
“Saya sangat bangga bisa menjadi bagian dari novel ini. Kisahnya sangat mengharukan. Salut untuk Bung Hengki. Sukses terus ya untuk kisah-kisah cemerlangnya.”— Syahrul Ramadhan, Teacher
Reviews
There are no reviews yet.